Perpustakaan Manusia asal Denmark Human Library Organization

Daftar Isi [Tampil]

Logo Human Library Organization

YOGYAKARTA – Human Library Organization (HLO) merupakan sebuah komunitas sosial yang berdiri di Kopenhagen, Denmark pada tahun 2000 yang didirikan oleh Ronni Abergel bersama dengan saudara dan rekan-rekannya, Asma Mouna and Christoffer Erichsen. Tujuan HLO tak lain adalah untuk mempromosikan inklusi dan keberagaman dengan menantang stereotip dan diskriminasi. Organisasi ini secara aktif mendorong orang-orang untuk tidak menilai seseorang dari penampilan luarnya saja. Oleh karena itu, Human Library Organization secara rutin membuka kesempatan bagi siapa pun untuk melakukan dialog-diskusi yang jujur, terbuka, dan tanpa saling menghakimi.


Human Library Organization

Semangat inklusi tersebut mereka tuangkan pula pada slogan atau jargon yang berbunyi:


Unjudge Someone” dan “Don’t Judge A Book By Its Cover”.


Kedua istilah itu mengandung makna berupa himbauan untuk tidak menghakimi baik-buruk seseorang begitu saja, tanpa kita tahu lebih jauh tentang orang tersebut. Penilaian yang terburu-buru dapat menimbulkan stigma dan prasangka yang berujung pada diskriminasi, perpecahan, dan permusuhan.


Konsep Perpustakaan Manusia yang diusung oleh Human Library Organization sangat mirip dengan perpustakaan biasanya: ada proses sirkulasi pinjam-kembali buku. Bedanya, jika di human library, yang menjadi buku adalah manusia. Proses peminjamannya pun tidak terlalu rumit. Pemustaka hanya perlu menghampiri pustakawan penjaga untuk memastikan ketersediaan koleksi dan melakukan peminjaman. Setelahnya pemustaka dapat membaca koleksi di area yang sudah disediakan oleh panitia.


Pembaca dapat mengajukan berbagai pertanyaan pada buku yang mereka pinjam selama durasi yang ditentukan. Ketika durasi waktu habis atau pemustaka sudah merasa cukup, mereka harus mengembalikan buku tersebut pada pustakawan yang berjaga.


Perkembangan Human Library Organization

Human Library Organization mengalami perkembangan pesat pada tahun 2008, ketika konsep yang mereka usung telah sampai ke Amerika Serikat dan Kanada. Selain itu, Perpustakaan Manusia ini juga hadir perdana di Kenya, Panama, dan juga Botswana. Singkatnya, pada saat ini, Human Library Organization sudah membuka banyak cabang di 6 benua dan 85 negara di dunia.


Konsep perpustakaan manusia yang dibawa oleh HLO benar-benar luar biasa. Ronni Abergel dan rekan-rekannya mampu menyediakan ruang dialog bagi banyak orang untuk saling memahami. Mereka telah berjuang selama lebih dari 15 tahun dan kini telah membawa banyak dampak positif di berbagai negara di belahan dunia.


Penulis: Maulana Hasan

Editor: - 

Atribusi Penulis - Maulana Hasan