Dalam beberapa tahun terakhir, perpustakaan digital banyak bermunculan dan menjadi tren tersendiri dalam dunia literasi kita. Aplikasi semacam ini memungkinkan siapapun untuk dapat mengakses ribuan buku secara online dari mana saja. Namun, di antara banyaknya digital library, terdapat sebuah perpustakaan yang berbeda dari yang lainnya.
Perpustakaan itu bernama Project Gutenberg. Perpustakaan digital satu ini secara khusus mengoleksi e-book dari buku-buku klasik. Pembaca akan disambut dengan ratusan buku-buku edisi lampau yang mungkin sudah tidak ada lagi di pasaran. Mau tahu lebih banyak? Yuk simak artikel berikut ini:
Apa itu Project Gutenberg?
Project Gutenberg dikenal sebagai perpustakaan digital library tertua di dunia. Project ini menjadi salah satu pelopor dari kegiatan digitalisasi buku dan penyebarannya melalui internet. Saat ini, Project Gutenberg memiliki lebih dari 75.000 eBook yang bisa diunduh atau dibaca daring secara gratis dan legal.
![]() |
Sumber: stevelaube.com |
Di perpustakaan digital ini, kita akan menemukan karya-karya sastra dari seluruh dunia. Terutama karya-karya klasik yang sudah tidak memiliki hak cipta (menjadi domain publik), seperti buku The Complete Works karya William Shakespeare, dan A Tale of Two Cities karya Charles Dickens. Semua e-book tersebut sudah didigitalkan; dan terdapat di laman website Project Gutenberg.
Sejarah Project Gutenberg
Michael S. Hart adalah pencetus sekaligus pendiri dari Project Gutenberg. Dalam hal ini, Hart memiliki misi yang sederhana namun sangat bermakna. Ia ingin semua orang bisa mengakses e-book secara bebas. Buku-buku meliputi buku klasik, teks-teks sejarah, dan karya-karya sastra yang hak ciptanya telah berakhir.
Baca juga: Antara Buku Cetak dan Buku Digital Ebook, Mana yang Lebih Baik?
Pada awalnya Project Gutenberg hanya berfokus pada karya-karya berbahasa Inggris. Namun, sejak 1997 mereka mulai menambahkan koleksi dalam bahasa lain. Sekarang, Project Gutenberg sudah memiliki koleksi lebih dari 60 bahasa seperti bahasa Jerman, Prancis, Jepang, dan masih banyak lagi.
Perpustakaan digital ini merupakan hasil kerja sama dengan para relawan dari berbagai negara. Mereka berkontribusi dengan mengirimkan e-book, menyumbangkan waktu dan keahlian mereka untuk membangun project gutenberg. Berkat kerja sama tersebut, proyek ini berhasil tumbuh subur dengan ribuan relawan yang saling bekerja sama untuk terus mengembangkan perpustakaan ini.
Tujuan Project Gutenberg
Project Gutenberg memiliki tujuan utama untuk menyebarkan karya-karya agar tidak hilang atau dibatasi oleh siapa pun. Dengan demikian, karya-karya tersebut dapat dinikmati oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Dengan kata lain, Project Gutenberg dapat disebut pula sebagai upaya penyelamatan buku-buku langka yang sudah tidak terbit lagi. Banyak karya yang sebelumnya hampir hilang kini bisa diselamatkan dan dinikmati oleh semua orang dalam format digital. Oleh karena itu, keberadaan perpustakaan digital satu ini sangat amat berharga.
![]() |
Tangkapan layar website Project Gutenberg Sumber: Dokumen Pribadi Penulis |
Kelebihan dan Kekurangan Project Gutenberg
Walaupun sekarang Project Gutenberg sudah stabil berdiri; memiliki ribuan koleksi; dan banyak digunakan. Nyatanya, perpustakaan digital gratis satu ini tetap memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan:
[1] Gratis (free download e-book): Project Gutenberg menawarkan akses gratis ke lebih dari 75.000 buku klasik.
[2] Koleksi Unik: Kamu bisa menemukan karya-karya klasik dari penulis terkenal seperti Shakespeare, Poe, dan Dante.
[3] Format fleksibel: Buku-buku di Project Gutenberg tersedia dalam berbagai format, seperti ePub, Kindle, dan HTML.
[4] Bisa diakses offline: Kamu bisa membaca buku-buku yang diunduh dari Project Gutenberg tanpa memerlukan koneksi internet.
Kekurangan:
[1] Keterbatasan Konten: Project Gutenberg hanya menyediakan buku-buku klasik yang sudah memasuki domain publik.
[2] Kualitas scan yang tidak konsisten: Beberapa buku di Project Gutenberg mungkin memiliki kualitas scan yang tidak konsisten, sehingga teks atau gambar mungkin tidak terlalu jelas.
[3] Ketergantungan pada sukarelawan: Project Gutenberg bergantung pada sukarelawan untuk memindai, mengedit, dan memelihara koleksi buku-buku mereka.
Cara akses Project Gutenberg
Project Gutenberg adalah perpustakaan digital yang unik karena tidak memerlukan akun untuk mengaksesnya. Kita bisa langsung mencari judul tertentu atau menjelajahi kategori seperti fiksi, puisi, sejarah, dan lainnya. Selain itu, tersedia juga beberapa format dari e-book di dalamnya untuk memudahkan pengguna.
Berikut adalah link lawan website resmi Project Gutenberg https://www.gutenberg.org/
Maka dari itu, tak berlebihan jika menyebut Project Gutenberg sebagai aset yang sangat berharga. Dengan ribuan koleksi klasik dari berbagai negara, perpustakaan ini berhasil melestarikan karya-karya yang hampir hilang; dan membagikannya kepada dunia secara cuma-cuma.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung aja kunjungi gutenberg.org dan temukan buku favoritmu secara gratis!
Referensi
[1] https://en.m.wikipedia.org/wiki/Project_Gutenberg
[2] https://www.gutenberg.org/help/faq.html
[3] https://www.britannica.com/topic/Project-Gutenberg
[4]https://digitalmama.id/2024/03/project-gutenberg-perpustakaan-digital-tertua-untuk-semua/
[5] https://sediksi.com/project-gutenberg/
Penulis: Iftitaha Ziyana Zayadah
Editor: Maulana Hasan