Rayap termasuk spesies serangga yang hidup berkoloni dan dapat menjadi hama dengan daya rusak tinggi bahkan kerap sulit dikendalikan. Perabotan berbahan dasar kayu bisa keropos bahkan hancur akibat serangan rayap. Dilansir dari Radar Solo, bagian utama Masjid Agung Surakarta pun mengalami kerusakan lantaran dimakan rayap. Rayap senang menggerogoti kayu karena kayu memiliki kandungan selulosa yang mana merupakan sumber makanannya.
Rayap merupakan salah satu musuh terbesar bagi bahan pustaka terutama yang terbuat dari kertas. Bahan dasar kertas adalah kayu. Sehingga dalam lingkup perpustakaan, kemunculan rayap bisa mengakibatkan kerugian besar seperti kerusakan pada koleksi atau buku. Mengingat tingginya harga buku dan minimnya dana yang tersedia, kegiatan pengadaan atau pembelian koleksi baru tentu cukup sulit untuk dilakukan.
Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki kerusakan buku akibat rayap tersebut. Lantas, bagaimana cara yang paling efektif untuk memperbaiki buku yang rusak akibat serangan rayap? Caranya mudah dan simpel kok. Simak ulasan tips cara memperbaiki buku dibawah ini:
Bleaching (menghilangkan Noda pada Buku)
Dokumen atau buku-buku yang masih sebatas dihinggapi rumah rayap dalam ukuran kecil saja bisa dibersihkan dengan menggunakan larutan kimia yaitu permanganat kalium dan asam oksalat. Kedua bahan tersebut dapat ditemukan di apotek atau toko kimia. Kalium permanganat digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan pada kertas, sedangkan asam oksalat berfungsi sebagai agen pemutih atau penghilang noda.
Teknik bleaching ini sangat cocok digunakan untuk memutihkan kembali kertas yang sudah kecoklatan, baik karena terkena tetesan air, bekas staples, noda bekas rayap maupun kertas menguning agar informasi yang terkandung didalam bahan pustaka maupun fisik bahan pustaka itu sendiri tetap terlihat bagus.
Mending (Menambal dan menyambung)
Rayap mampu merusak berbagai perabotan dengan cara menggerogotinya. Tidak heran hewan mungil ini dapat menyebabkan buku berlubang. Buku yang berlubang maupun sobek akibat gerogotan rayap ini bisa diperbaiki dengan cara menambal dan menyambung buku menggunakan lem perekat salah satunya lem dengan merk rajawali.
Teknik menambal merupakan salah satu cara lain untuk memperbaiki buku akibat rayap. Teknik ini dilakukan dengan menyambungkan kembali halaman buku yang robek tanpa mengganti kertas. Berbeda dengan teknik menyambung, teknik perbaikan ini digunakan apabila kondisi halaman buku robek. Sehingga teknik menyambung ini lebih diperuntukkan untuk halaman buku yang tingkat kerusakan atau sobekan yang parah, seperti sobekan yang panjang, sobekan zig-zag dan semacamnya.
Memperbaiki Kerusakan Sampul dan Punggung Buku
Punggung buku serta sampul depan maupun belakang yang rusak dapat diperbaiki dengan mengganti kertas penutupnya, kemudian dilapisi dengan sebuah kain penguat, dan disatukan kembali pada buku menggunakan lem rajawali Jika kerusakan punggung buku maupun cover buku tersebut sudah parah dan tidak layak pakai lagi maka harus diganti dengan yang baru dengan cara memindai terlebih dahulu sampul buku bagian depan dan belakang dari buku aslinya. Agar lebih aman dari serangan rayap, bahan dasar sampul buku yang baru lebih diutamakan menggunakan kertas hardcover seperti kertas karton yang memiliki ketebalan 40mm.
Pustakawan dan Preservasi
Sebagai pustakawan, selain bertugas untuk menyediakan akses pada berbagai macam bahan bacaan, juga harus mampu menjaga koleksi yang ada. Pustakawan mesti mampu memperbaiki buku yang rusak akibat rayap atau yang lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pustakawan untuk mempelajari teknik preservasi demi menunjang perannya sebagai penyedia layanan dan akses informasi.
Penulis: Salsa Bela
Editor: Maulana Hasan
REFERENSI
https://www.kemhan.go.id/bainstrahan/2021/02/11/fumigasi-perpustakaan-bainstrahan-kemhan-2021.html