Penulis: Nahla Tukolrima Mashar
Beberapa dari kita mungkin sudah tidak asing dengan nama J.N.B. Tairas, salah satu tokoh dunia perpustakaan di Indonesia. Beliau adalah orang pertama yang menggagas ide berdirinya Perpustakaan Nasional (Perpusnas RI). Selain itu, Tairas juga dikenal sebagai ahli di bidang katalogisasi dan klasifikasi bahan pustaka. Sampai sekarang buah karyanya di bidang tersebut masih digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa dan pustakawan di Indonesia.
Jadi, gimana sih perjalanan hidup J.N.B. Tairas hingga menjadi sosok yang sangat penting dalam dunia perpustakaan Indonesia? Yuk, cari tahu lebih dalam lewat artikel ini.
Awal Mula Karir Sebagai Pustakawan
Jan Ngion Benyamin Tairas atau J.N.B Tairas, lahir pada 19 Januari 1929 di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Beliau lahir di tengah keluarga yang cukup akrab dengan dunia pendidikan. Ayahnya sendiri merupakan seorang guru di sekolah rakyat. Maka tidak heran, apabila Tairas memperoleh akses pendidikan sedari muda.
Tairas mengeyam pendidikan dasar dan menengah dengan sistem pendidikan belanda (1949 - 1950). Kemudian, lanjut sekolah di SMA Negeri B di Tomohon. Setelah lulus SMA, Tairas pergi merantau ke Makassar demi bisa mengejar cita-citanya sebagai ekonom. Dia berkuliah di jurusan D3 Ekonomi di Universitas Sawerigading di sana.
Namun, selama berada di Makassar, Tairas mengalami krisis keuangan yang memaksanya untuk mencari pekerjaan. Dia akhirnya diterima bekerja di Perpustakaan Rakyat Makassar (PRM). yang berlokasi di bekas fort Rotterdam. Dari perpustakaan inilah, karir J.N.B. Tairas sebagai pustakawan dimulai.
Visioner di Balik Berdirinya PERPUSNAS
Padsa Oktober 1954, dua tahun setelah bekerja di PRM, Tairas diutus untuk mengikuti Kursus Pendidikan Ahli Perpustakaan (KPAP) selama dua tahun di Jakarta. Program ini dipimpin oleh A.H. Habraken dan beberapa pengajar yang menerima pendidikan perpustakaan dari Netherland (Belanda). Tairas berhasil lulus dengan nilai memuaskan pada 1956. Dia kemudian ditunjuk sebagai pengajar untuk angkatan berikutnya.
Dikarenakan kegigihannya dalam belajar, Tairas dikirim untuk mengikuti pendidikan yang dilaksanakan oleh The National Library Service di New Zealand. Setelah 9 bulan belajar di negeri Kiwi, beliau akhirnya lulus pada 20 November 1959. Di tahun yang sama, Tairas juga telah menyelesaikan karyanya dalam bentuk makalah.
Di dalam karya tersebut, Tairas menuliskan gagasannya tentang Perpustakaan Nasional Indonesia. Makalah yang berjudul “Toward to The National Library of Indonesia” itu kemudian terpilih sebagai salah satu makalah yang diterbitkan oleh The Library School tahun 1960 Jurnal Nomor 1 seri Library School Studies in Library Administration. Walaupun ide tersebut sangat bagus dan mendapat banyak apresiasi, gagasan JNB Tairas baru dapat terealisasi 30 tahun kemudian yakni pada 1989.
Pakar Katalogisasi dan Klasifikasi Indonesia
Ketertarikan Tairas dalam bidang katalogisasi dan klasifikasi bermula ketika dia masih bekerja di Perpustakaan Rakyat Makassar. Tairas degan tekun mempelajari Universal Decimal Classification (DDC) yang menjadi pedoman utama di perpustakaan waktu itu. Minatnya semakin kuat terutama saat berada di New Zealand. Dia bahkan pernah menyusun daftar tajuk subjek bersama rekannya pada saat masih menjalani studi di negara tersebut.
Berkat keahlian dan antusiasme Tairas pada bidang katalogisasi, dia diutus untuk mewakili Indonesia dalam International Conference on Cataloguing Principle (ICCP) di Paris pada Oktober 1961. Dia menjadi pustakawan Indonesia pertama yang hadir di sana sebagai salah satu pemakalah. Tairas membawakan sebuah makalah dengan judul “Cataloguing of Indonesian Names”. Keseriusannya dalam bidang katalogisasi dan klasifikasi juga dibuktikan lewat beberapa karya yang menjadi rujukan dalam pendidikan ilmu perpustakaan.
Beberapa karya J.N.B. Tairas diantaranya, Peraturan Katalogisasi Indonesia (1980), Daftar Tajuk Subyek untuk Perpustakaan Edisi Ke-4 (1992), Klasifikasi Bahan Pustaka Tentang Indonesia Menurut DDC (1993), dan yang paling terkenal yaitu Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey (1978).
Hingga hari tuanya, Tairas masih mengabdikan hidupnya untuk kemajuan perpustakaan Indonesia. Kurang lebih 52 tahun Tairas mendedikasikan hidupnya melalui pendidikan, gagasan, dan karya-karyanya di bidang kepustakawanan. Hingga pada 27 Mei 2004, Tairas tutup usia meninggalkan warisan berupa karya. Namanya akan selalu hidup dalam sejarah kepustakawanan Indonesia.
Referensi
Hasugian, J. (2003). J.N.B Tairas Tokoh Katalogisasi dan Klasifikasi Indonesia: Kajian dari Sisi Kepustakawanannya.USU Digital Library. http://karyailmiahdosenusu.weebly.com/uploads/7/7/5/1/77514324/j.n.b._tairas_tokoh_katalogisasi_dan_klasifikasi_indonesia__kajian_singkat_dari_sisi_kepustakawanannya.pdf
Prasetyo, D. (2011, 12 Desember). JNB Tairas : Tokoh Katalogisasi dan Klasifikasi Indonesia. Djoko Prasetyo Blog. https://dprasta.blogspot.com/2011/12/jnb-tairas.html?m=1#more
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.(2011, Desember 29). JNB Tairas Tokoh Pustakawan Indonesia, Jan Ngion Benyamin Tairas. https://youtu.be/09S9mLb12WM?si=5QaJWwo86JVmbF3a
Zahro, D.F. (n.d.). Tairas : Pencetus Ide Perpusnas Indonesia. Rahma.id. Retrieved November 28, 2021. From https://rahma.id/tairas-pencetus-ide-perpusnas-indonesia/?amp=1
Nur, Arifa Siti. (2021, 7 Juli). Hari Pustakawan: Mengenal Tokoh dan Cikal Bakal Pendidikan Perpustakaan di Tanah Air. Good News From Indonesia. Diperoleh dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/07/07/hari-pustakawan-mengenal-tokoh-dan-cikal-bakal-pendidikan-perpustakaan-di-tanah-air
Penulis: Nahla Tukolrima Mashar
Editor: Maulana Hasan