Penamaan Unik
Rama dan Sinta, keduanya merupakan nama yang sangat populer dan dikenal oleh masyarakat indonesia. Hal ini dikarenakan dua nama tersebut adalah nama tokoh utama dari cerita ramayana yang populer. Namun, selain dikenal sebagai tokoh fiktif, nyatanya nama Rama dan Sinta juga digunakan untuk mesin indexing publikasi karya tulis ilmiah yang diluncurkan oleh Kemenristekdikti.
Penulis mengakui bahwa kemenristekdikti punya selera penamaan yang unik. Alih-alih menggunakan nama yang aneh-aneh, justru memilih nama yang sudah sangat akrab di telinga masyarakat. Kisah Ramayana sudah bukan barang asing lagi. Selain banyak dibawakan dalam pagelaran wayang, juga bisa ditemukan serial atau film yang menceritakan kisah tersebut.
Tujuan dan Kegunaan Rama dan SINTA
Baik Rama maupun Sinta memiliki tujuan dan kegunaan yang sedikit berbeda. Namun, keduanya tetap memiliki satu benang merah yakni sebagai portal yang mencakup hasil penelitian mahasiswa, dosen, dan peneliti di lingkungan perguruan tinggi.
Baik rama maupun sinta memiliki keterkaitan sendiri dengan perpustakaan, yang mana:
[1] Perpustakaan merupakan penanggung jawab repository akademik tempat skripsi, thesis, dan disertasi disimpan
[2] Terdapat beberapa perpustakaan perguruan tinggi yang turut terlibat dalam penerbitan jurnal kampus
[3] Kebutuhan perpustakaan untuk dapat menyediakan informasi bagi civitas akademik khususnya mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tujuan, fungsi, dan kegunaan RAMA dan SINTA di perpustakaan.
Rama Repository
Dilansir dari laman rama.kemdikbud.go.id, Rama Repository merupakan sebuah repository berskala nasional yang mengakomodir berbagai laporan hasil penelitian baik berupa skripsi, tugas akhir, proyek mahasiswa (diploma), tesis (S2), disertasi(S3) maupun laporan penelitian dosen / peneliti. Pada praktiknya, agar Repository Rama dapat mengindeks data yang ada, pengelola repository akademik mesti mengintegrasikan repository dengan Rama lewat serangkaian proses.
Dengan adanya pengintegrasian tersebut, maka setiap penelitian yang sudah dilakukan di Perguruan Tinggi akan tercatat di Rama. Manfaatnya selain dapat mencegah adanya duplikasi dan plagiat pada hasil penelitian, juga dapat menambah angka kredit bagi dosen yang menjadi dosen pembimbing tugas akhir mahasiswa.
Nantinya, Rama juga akan terhubung dengan ANJANI (Anjungan Integritas Akademik) sebagai alat pendeteksi plagiasi nasional yang mengintegrasikan data dengan GARUDA (Garba Rujukan Digital) dan SINTA (Science and Technology Index) di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti.
Namun, untuk dapat mengintegrasikan repository dengan RAMA, dibutuhkan repository yang memang sudah mendukung OAI (Open Archive Initiative) seperti Eprint dan Dspace. Kemudian persetujuan dari setiap pengelola repository agar Rama dapat mengindeks data di dalam repository.
Sinta (Science and Technology Index)
Berdasarkan pengertian yang ada di laman ristekdikti, bahwa SINTA (Science and Technology Index) merupakan portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal dan kinerja institusi Iptek.
SINTA berbeda dengan alat pengindeks yang sudah ada, seperti Google Scholar, Portal Garuda, Indonesia Science and Technology Index (InaSTI) dan Indonesian Publication Index (IPI). Sinta sudah mengarah ke portal pengindeks global (Internasional) semisal Scopus yang sudah memiliki fitur yang lebih lengkap karena sudah dilengkapi dengan beberapa fitur seperti: Citation, Networking, Research dan Score.
Pada bagian Citation menampilkan h-index dalam kurun waktu pertahun untuk Google Scholar dan Scopus. Sedangkan pada bagian networking, dapat digunakan mengetahui networking para peneliti lain yang pernah mengadakan kerjasama.
Selain itu, SINTA memiliki beberapa fungsi lain di antaranya:
[1] Menampilkan daftar jurnal nasional yang terakreditasi
[2] Menjadi database jurnal nasional terakreditasi
[3] Memberikan referensi jurnal nasional yang berkualitas
[4] Mengukur kinerja peneliti, penulis, jurnal, dan institusi Iptek
[5] Memfasilitasi dosen dan peneliti untuk menerbitkan jurnal hasil penelitian
[6] Mengukur prestasi dosen, peneliti, penyelidik, jurnal, dan institusi
Penulis: Pustakawan Care
Editor: Anggi Atmaya