SLiMS (Senayan Library Management System)

Daftar Isi [Tampil]
Ilustrasi Laptop

Sejarah Singkat

Awalnya, SLiMS dikembangkan oleh Depdiknas untuk menggantikan Alice yang kala itu sudah habis masa pakainya. Untuk kembali menggunakan alice, pemerintah harus memperpanjang masa penggunaanya yang berarti mesti ada dana yang keluar. Walaupun semisalnya, masa pakai diperpanjang, alice tetap tidak bebas untuk digunakan karena sifatnya yang tertutup alias tidak bisa dimodifikasi selain oleh pengembangnya sendiri. Oleh karena itu, munculah wacana untuk mengembangkan software pengelola perpustakaan sendiri yang lebih fleksibel, gratis, dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.

Maka, dimulailah pengembangan SLiMS yang dimotori oleh Hendro Wicaksono dan sahabatnya, Arie Nugraha. Mereka berdua berhasil membuat sebuah program yang diberi nama Senayan pada Februari 2007. Namun, software tersebut tidak langsung dirilis karena alasan belum stabil dan masih banyak bug. Baru pada Desember 2007, mereka merilis SLiMS versi 3 stable 14 ke publik dengan code name Seulanga.

Ada hal menarik tentang penamaan tiap versi SLiMS. Jika diperhatikan, semua code name selalu menggunakan nama flora yang tumbuh di Indonesia. Hal tersebut merupakan bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap tanah air. Penamaan unik tersebut terus berlanjut hingga versi SLiMS terbaru yakni versi 9 dengan code name: Bulian. Adapun sejarah rilis SLiMS adalah sebagai berikut:

  • SLiMS version 3 stable 14 (Seulanga)
  • SLiMS version 3 stable 15 (Matoa)
  • SLiMS version 5 (Meranti)
  • SLiMS 7 (Cendana)
  • SLiMS 8 (Akasia)
  • SLiMS 9 (Bulian)


Fungsi & Kegunaan SLiMS

SLiMS atau Senayan Library Management System merupakan perangkat lunak pengelola perpustakaan. SLiMS digunakan untuk memanajemen perpustakaan secara komputerisasi yang akan nantinya akan menghasilkan otomatisasi perpustakaan. SLiMS dinilai cocok dan mampu untuk mewujudkan library automation yang sesuai standar perpustakaan.

SLiMS mampu menangani hampir semua kebutuhan perpustakaan. Jika dilihat dari segi fiturnya, SLiMS mempunyai beberapa modul untuk pengelolaan perpustakaan. Adapun modul yang dimaksud diantaranya adalah modul pengatalogan; penelusuran; sirkulasi; dan inventarisasi. Selain fitur yang lengkap, SLiMS juga termasuk software yang open source dan tidak berbayar.


Tampilan OPAC SLiMS 9 Bulian
Tampilan OPAC SLiMS 9 Bulian


Kelebihan dan Kekurangan

SLiMS adalah software yang gratis, siapapun bisa mengunduh dan menggunakannya tanpa takut dikenakan biaya. Selain itu, developer SLiMS juga melisensikan software buatannya tersebut di bawah GPL v3. Itu berarti siapapun diberikan kebebasan untuk mengedit, mengubah, mendistribusikan, dan mengembangkan software, dengan syarat tidak menghilangkan nama developer aslinya. Hal ini pulalah yang menjadi salah satu kelebihan SLiMS.

Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SLiMS:

1. Gratis dan Open Source
2. Multibahasa
3. Instalasi mudah dilakukan
4. Mampu berjalan di sistem operasi Windows dan Linux
5. Ramah pengguna
6. Punya pengembangan yang jelas

Di samping kelebihan, ada pula kekurangan diantaranya sebagai berikut:

1. Kadang terdapat bug pada programnya
2. Tidak kompatibel di semua web browser
3. Perlu SDM yang mengerti IT untuk mengembangkan fitur