Dibalik tanggung jawab atas manajemen perpustakaan, seorang pustakawan rupanya masih memiliki segudang peran lain yang tak kalah penting. Dilansir dari berbagai sumber, selain mengurus kegiatan administrasi harian, pustakawan juga bertugas untuk menjaga dan merawat koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan.
Mengapa Harus Menjaga dan Merawat Koleksi Buku?
Buku tersusun dari kumpulan kertas yang direkatkan menjadi bentuk yang kita ketahui sekarang. Pertanyaannya sekarang adalah darimana kertas itu berasal? Jika melansir dari laman Wiston Engineering, kertas yang biasa Sobat gunakan itu dibuat dari serat kayu yang sudah melewati berbagai tahap pengolahan. Oleh karena itu, sebagai produk turunan kayu, kertas sudah pasti mengandung selulosa.
Dikarenakan mengandung selulosa, kertas menjadi rentan terhadap beberapa tipe kerusakan. Diantaranya seperti terbakar, robek, lapuk dan dimakan oleh serangga. Sifat-sifat ini terus terbawa bahkan setelah dibuat menjadi sebuah buku utuh. Oleh karena itu, pustakawan mesti melakukan pencegahan agar kerusakan bisa diminimalisir khususnya dari serangan serangga.
Serangga "Perusak" Buku di Perpustakaan
Ada banyak jenis serangga yang kerap menargetkan buku sebagai mangsa. Beberapa diantaranya seringkali bisa kita temukan di sekitar rumah. Nah, berikut adalah contoh serangga perusak buku yang umum ditemukan di Indonesia
[1] Kutu Buku (Bookworm / Silverfish)
![]() |
https://insectswildlife.com/ |
[2] Kecoak
Unsplash.com (Eri Karits) |
[3] Rayap
![]() |
https://www.pestcare.id/ |
Cara Mencegah Kerusakan Akibat Serangga
1] Rutin mengecek kebersihan rak buku
Penting untuk secara teratur memeriksa dan membersihkan rak buku dari debu dan kotoran. Serangga seperti rayap dan kutu buku menyukai tempat yang kotor dan lembap. Dengan menjaga kebersihan, kita dapat mengurangi risiko serangga bersarang di rak buku.
Baca juga: Green Library Konsep Perpustakaan Peduli Lingkungan
2] Membatasi makanan dan minuman yang bisa dibawa masuk
Sisa makanan dan minuman dapat menarik perhatian serangga, terutama semut dan kecoa. Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi makanan dan minuman di dekat rak buku.
3] Meletakkan kamper
Kamper memiliki aroma yang tidak disukai oleh banyak serangga, seperti ngengat dan kecoa. Meletakkan kamper di rak buku atau lemari dapat membantu mencegah serangga merusak koleksi buku atau barang berharga lainnya. Namun, perlu diingat untuk tidak meletakkan kamper secara langsung pada buku, karena dapat merusak buku.
4] Melakukan fumigasi (pengasapan)
Fumigasi adalah metode pengendalian hama dengan menggunakan gas beracun. Metode ini sangat efektif untuk membasmi serangga yang sudah bersarang dalam jumlah besar. Namun, fumigasi harus dilakukan oleh profesional karena penggunaan gas beracun memerlukan penanganan khusus.
Itulah beberapa serangga yang dapat merusak buku di perpustakaan beserta pencegahannya. Buku sebagai aset penting perpustakaan mesti dijaga secara maksimal agar dapat terus dimanfaatkan oleh pemustaka. Serangan dari serangga dapat diminimalisir asalkan pustakawan mau dan mampu untuk melakukan tindakan pencegahan secara rutin.
Penulis: Maulana Hasan
Editor: -