5 Manfaat Membaca Buku Fiksi yang Masih Belum Orang Sadari

Daftar Isi [Tampil]

Penulis: Siti Harjanti Puspita


Buku fiksi sering kali dianaktirikan oleh sebagian kalangan. Alasannya sederhana yakni buku fiksi ditulis berdasarkan imajinasi penulisnya sehingga dianggap tidak menambah wawasan. Berbanding terbalik dengan buku non fiksi yang dianggap dapat membuat pembacanya lebih cerdas. Padahal, baik fiksi maupun non fiksi memiliki kelebihannya masing-masing.


Buku non fiksi mengandung muatan konten yang lebih berbobot. Tidak heran isinya seringkali begitu sistematis, sulit dipahami, dan berisi istilah-istilah ilmiah. Selain itu, buku non fiksi seringkali dijadikan rujukan di dunia akademis. Berbeda dengan buku fiksi yang ditulis dengan bahasa yang sederhana dan konten di dalamnya pun jauh lebih ringan. Maka dari itu, buku fiksi lebih cocok sebagai hiburan dan bacaan ringan saat bersantai.


woman-in-red-shirt-reading-book
Sumber: Unsplash/@matias_north

Selain kelebihan-kelebihan barusan, nyatanya buku fiksi masih memiliki segudang manfaat lainnya. Nah, di sini penulis sudah merangkum lima manfaat dari membaca buku fiksi yang masih banyak orang belum sadari. Yuk kita simak.


[1] Meningkatkan Kreativitas

Membaca buku fiksi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan kreativitas seseorang. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa, mengungkapkan bahwa salah satu manfaat membaca adalah peningkatan kemampuan berimajinasi dan kreatifitas. Melalui kegiatan membaca, sel-sel di dalam otak akan terangsang khususnya pada bagian otak kanan yang menangani ide-ide inovatif. 


[2] Mengobati Stress

Mengutip dari Nationalgeographic, dalam sebuah studi University of Sussex tahun 2019, menunjukkan bahwa membaca buku fiksi merupakan cara paling efektif untuk meredakan stres hingga 68%. Ketika seseorang membaca buku selama enam menit dalam hati, detak jantungnya akan melambat serta menurunkan ketegangan otot. Hal tersebut dikarenakan alur cerita dari sebuah buku fiksi dapat mengajak seseorang untuk berkelana dan membuat pikiran menjadi rileks.


[3] Membuka Pikiran (Meluaskan Perspektif)

Manfaat lain dari membaca buku fiksi adalah “membuka pikiran” atau meluaskan pandangan. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Global Scientific Journals tentang Pengaruh Membaca Buku Fiksi Terhadap Persepsi Remaja, menunjukkan bahwa membaca buku fiksi dapat memperluas perspektif seseorang terhadap dunia. Cerita yang disajikan dalam buku fiksi dapat melatih imajinasi pembaca dan mengajak mereka untuk melihat dunia dari berbagai sudut pandang yang berbeda.


[4] Melatih Empati

Berdasarkan sebuah penelitian di University of Toronto, menunjukkan bahwa ternyata tekun membaca buku fiksi dapat melatih empati seseorang. Empati bisa diartikan sebagai perasaan ketika seseorang mempatkan dirinya di posisi orang lain. Melalui kegiatan membaca fiksi, manusia akan menciptakan dunia sosial imajiner di otaknya. Selanjutnya, bagian otak yang bertanggung jawab dalam memahami orang lain akan aktif saat pembaca mulai masuk ke dalam cerita bersama tokoh-tokoh di dalamnya. 


[5] Menambah Kosakata

Membaca, sudah terbukti dapat meningkatkan jumlah kosakata seseorang. Mereka yang rajin membaca biasanya memiliki pemilihan diksi yang jauh lebih luas dibandingkan mereka yang tidak/jarang membaca. Selain itu, pemahaman tentang penggunaan bahasa; konteks pembicaraan; dan pemilihan kata juga turut meningkat. Didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora, yang menunjukkan bahwa membaca cerita pendek (fiksi) berpengaruh signifikan terhadap pengembangan kosakata siswa.


Itu dia sederet manfaat membaca buku fiksi yang masih belum orang sadari. Walaupun dibuat dari imajinasi semata, buku fiksi tetap memiliki kelebihan serta manfaat yang tak kalah dari buku non-fiksi. Tidak hanya sebagai hiburan, tapi juga dapat memberikan beragam benefit yang jarang disadari adanya. So, mulailah baca fiksi dari sekarang, mau itu cerpen, novel, ataupun puisi.


Referensi

Adnyana, I. M. D. (2023). Peningkatan Minat Baca dan Literasi Melalui Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Digital. Jurnal Inovasi Pendidikan Nasional, 2(3), 179-192. 


Basuki, T. P. (2018). Peran Orang Tua dan Lingkungan dalam Membangun Minat Baca Anak pada Era Digital. Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 1(2), 1-15. Diperoleh dari https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/viewFile/771/714


Bilik Sastra. (2024, 1 April). Book Snob. Bilik Sastra. Diperoleh dari https://biliksastra.com/2024/04/01/book-snob/


Dewi, A. L. K. (2017). Pengaruh Membaca Buku Fiksi Terhadap Peningkatan Empati Mahasiswa. Repository UKI. Diperoleh dari http://repository.uki.ac.id/8140/1/PengaruhMembacaBukuFiksi.pdf


Eduhistoria. (2023, 20 Maret). UNESCO: Budaya Literasi di Indonesia Rendah, Dari 1000 Orang Hanya 1 Orang yang Rajin Baca. Eduhistoria. Diperoleh dari https://www.eduhistoria.com/edukasi/pr-8806123802/unesco-budaya-literasi-di-indonesia-rendah-dari-1000-orang-hanya-1-orang-yang-rajin-baca


Katadata. (2024, 25 Juni). 9 Manfaat Membaca Buku Fiksi yang Sering Dianggap Remeh. Katadata.co.id. Diperoleh dari https://katadata.co.id/zigi/lifestyle/667c3c49a144b/9-manfaat-membaca-buku-fiksi-yang-sering-dianggap-remeh


National Geographic Indonesia. (2019, 29 Januari). Enam Manfaat Membaca Buku Fiksi yang Perlu Anda Ketahui. National Geographic Indonesia. Diperoleh dari https://nationalgeographic.grid.id/read/131618065/enam-manfaat-membaca-buku-fiksi-yang-perlu-anda-ketahui


Permatasari, R. (2018). Manfaat Membaca Buku Fiksi dalam Meningkatkan Empati Siswa. Core.ac.uk. Diperoleh dari https://core.ac.uk/download/pdf/127702667.pdf


Penulis: Siti Harjanti Puspita

Editor: Maulana Hasan